-Kapolres Sumenep, AKBP H Joseph Ananta Pinora mengaku melakukan deteksi dini sebagai bentuk kewaspadaan terhadap pergerakan terorisme di daerah ini.
“Untuk deteksi dini, sebenarnya sudah dari dulu kami lakukan. Ini merupakan bagian dari kegiatan intelijen, sebagai bentuk kewaspadaan terhadap terorisme yang akan mengganggu stabilitas NKRI,” katanya, Senin (3/7/2017).
Kapolres Sumenep menggelar jumpa pers menanggapi santer beredarnya pernyataan Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Brigjen Pol Hamli yang menyebutkan bahwa gerakan ISIS sudah menyebar di 16 daerah di Jawa Timur, termasuk di Pulau Madura. Jumpa pers tersebut juga dihadiri Dandim 0827 Sumenep, Letkol Inf Budi Santosa.
“Dari deteksi dini yang kami lakukan, baik di wilayah kepulauan maupun daratan, belum sampai pada alarm peringatan dini untuk melakukan tindakan pendahuluan terhadap ancaman terorisme,” ungkap Pinora.
Ia mengaku juga melakukan koordinasi dengan instansi terkait, khususnya TNI, untuk melakukan razia secara insidental di jalan-jalan atau di tempat yang dianggap rawan.
“Razia itu sasarannya senjata tajam, senjata api, dan bahan peledak. Kami selalu berkoordinasi dengan aparat TNI,” tegasnya.
0 Comments